Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Literasi dan Numerasi di SD

https://youtu.be/MMslpl7rs5s



Program LIPA SABE

( Literasi Pagi Semangat Berkarakter )

 

Tingkat kemampuan literasi dan  budaya membaca siswa yang rendah adalah kondisi sebagian besar murid Sekolah dasar saat ini. Hal ini sesuai dengan data yang dirilis oleh Programme for International Student Assesment (PISA)tahun 2019   Indonesia menempati posisi 6 di ASEAN, 13 di Asia, dan 103 Di tingkat International. Senada hal tersebut minat membaca siswa di SD Negeri 007 Sidodadi sangat memprihatinkan. Umumnya siswa tidak tertarik dalam kegiatan literasi membaca, keadaan ini berakibat pada rendahnya kompetensi siswa dalam memahami bacaan. Materi – materi baca yang menggunakan kosakata asing atau serapan sulit dipahami siswa. Keaadaan tersebut hamper merata di setiap kelas , mulai dari kelas awal sampai kelas tinggi. Fakta tersebut diperparah dengan masih berlangsungnya pandemi covid-19 yang memaksa pembelajaran jarak jauh yaitu belajar dari rumah. Pembelajaran jarak jauh yang memaksa guru menggunakan berbagai model pembelajaran dan berbagai aplikasi pendukung pembelajaran, seperti penggunaan google classroom, grub chat whatshapp, dan video pembelajaran. Perubahan model pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh juga sangat mempengaruhi minat baca siswa, dan tidak tersedianya buku bacaan dirumah menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan literasi baca dirumah. Begitu pun pada saat pembelajaran tatap muka  terbatas, siswa Kembali dibiasakan membaca sebelum memulai pembelajaran.

Beranjak dari kondisi tersebut sangat menggugah keprihatinan saya, karena saya sadar bahwa minat baca yang rendah akan berdampak pada daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. Sebagai guru yang sehari – hari mendampingi siswa dan mengevaluasi hasil pembelajaran berhasil merancang dan melaksanakan sebuah program untuk menjawab tantangan tentang rendahnya minat baca siswa dalam bentuk sebuah program literasi.

Program LIPA SA’BE ( Literasi pagi Semangat Berkarakter) di gagas untuk menjawab tantangan kurangnya minat murid pada kegiatan literasi baca dan numerik. Kegiatan literasi LIPA SA’BE di laksanakan pada waktu pagi sebelum dimulai pembelajaran, yaitu dengan kegiatan membaca didepan kelas, taman baca, perpustakaan atau tempat yang sudah disediakan oleh guru. Materi baca dapat disesuaikan dengan tema yang akan dipelajari, jadi kegiatan LIPA SA’BE bisa sebagai kegiatan pembuka wawasan murid berkaitan dengan tema materi pembelahajaran di hari tersebut.. Guru kelas tinggi juga dapat berkolaborasi dengan guru kelas rendah dalam bentuk tutor sebaya antara murid kelas tinggi dan murid kelas rendah  seperti muird kelas 6 membantu murid kelas 6 lebih lancar membaca.

Program LIPA SA’BE juga melibatkan seluruh ekosistem sekolah mulai dari murid, guru, staf,Kepala sekolah, dan orang tua muirid. Alokasi waktu 15 sampai 20 menit setiap pagi diharapkan mampu meningkatkan minat baca murid dan warga sekolah. Program LIPA SA’BE juga sebagai program jangka Panjang yang menitik beratkan perubahan karakter murid dan peningkatan mutu sekolah melalui kegiatan literasi, kegiatan tersebut juga di evaluasi secara berkala untuk terus ditingkatkan.

Dengan kolaborasi seluruh ekosistem sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik bekerja sama dan menjadi teladan dalam mensukseskan program Lipa Sa’be. Guru menjadi teladan dalam literasi baca bersama murid, pada kegiatan literasi pagi juga dijadikan ajang untuk melatih karakter kepemimpinan siswa, hal ini dilakukan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menceritakan Kembali isi buku yang dibaca didepan siswa yang lain. Karakter kepeimpinan siswa juga ditunjukkan oleh ketua kelas untuk memimpin teman satu kelas dalam merapikan buku dan mengembalikan di tempatnya sebelum pembelajaran dimulai. Buku yang dibaca siswa disesuaikan dengan materi pembelajaran pada hari tersebut, sehingga dapat merangsang wawasan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Umumnya siswa menjadi antusias mengikuti pembelajaran dikelas setelah mengikuti kegiatan literasi pagi semangat berkarakter yang dilakukan diluar ruangan dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan.

Tujuan utama dari program Literasi pagi semangat berkarakter adalah meningkatkan minat murid pada literasi baca, numerasi, kemampuan berpikir kritis, keterampilan abad 21, dan berbagai keterampilan menuju era digital dengan tujuan jangka Panjang menjadikan kegiatan literasi sebagai budaya sekolah, untuk menjadi sebuah budaya memang membutuhkan sebuah pembiasaan yang terus menerus harus dilakukan, kata kunci dari keberhasilan program Lipa sa’be adalah melaksanakan program secara berkesinambungan. Kolaborasi program tidak terbatas dengan rekan guru disekolah, dengan orang tua siswa dan komite sekolah, pengawas dan berbagai pemangku kepentingan Pendidikan. Program literasi pagi semangat berkarakter juga sejalan dan mendukung program Pendidikan penguatan karakter yang di ramu dalam program pekan praktik baik yaitu senin disiplin, selasa PHBS, rabu religious, kamis berbudaya, jumat gotong royong, dan sabtu kreatif. Program- program tersebut berjalan bersama dengan tujuan yang sama yaitu peningkatan minat literasi dan penguatan karakter siswa.

Untuk melatih jiwa kepemimpinan murid ketua kelas ditugaskan sebagai koordinator kegiatan bersama ketua-ketua kelompok sesuai kebutuhan murid, untuk melatih kemampuan komunikasi dan berbicara didepan umum, siswa di beri kesempatan menceritakan Kembali isi cerita dari buku yang dibaca. Dari pelaksanaan program Literasi pagi semangat berkarakter guru dapat menjadi pemimpin pembelajaran dikelas, dan dapat menjadi inspirasi untuk dikembangkan oleh guru dikelas lain, di sekolah lain, dan wilayah lain. Sebagai pemimpin pembelajaran kelas guru selalu berkolaborasi dengan rekan guru yang lain, berkolaborasi dalam merencanakan program , melaksanakan program, dan mengevaluasi program secara berkala. Berbagai pendekatan dan pembiasaaan terus di evaluasi dan ditingkatkan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam literasi dan kemampuan berpikir kritis, keterampilam abad 21 juga menjadi target capaian siswa setelah mengikuti program literasi pagi semangat berkarakter.

Penguatan Pendidikan karakter dalam program Lipa sa’be ditekankan pada berbagai sikap , seperti : budaya antri dalam memilih buku, menghargai teman, menceritakan isi buku dengan bahasa sendiri yang santun. Kolaborasi dengan orang tua siswa untuk membiasakan kegiatan literasi baca dirumah juga dilakukan dengan mengadakan sosialisasi program dengan tujuan orang tua siswa menjadi teladan kegiatan literasi dirumah. Berupaya menyediakan bahan bacaan untuk siswa dirumah juga menjadi hal yang sangat penting mendukung terlaksananya program. Mensosialisasikan literasi digital menggunakan android kepada orang tua siswa untuk bahan bacaan siswa dirumah. Kolaborasi guru dan orang tua siswa juga dilaksanakan dalam bentuk paguyuban orang tua dikelas, dimana orang tua siswa dari kalangan professional dapat memberi materi dikelas dalam program kemitraan sekolah, contohnya orang tua siswa yang berprofesi bidang Kesehatan dapat memberikan materi tentang bahaya virus corona dan pencegahnnya dengan mematuhi protocol Kesehatan. Dengan program Lipa sa’be yang sudah berjalan mampu meningkatkan minat baca siswa dan berbagai kompetensi lain, juga mempertegas Pendidikan sebagai tanggung jawab bersama melalui berbagai kolaborasi dengan seluruh pihak disekolah dan pemangku kepentingan sekolah.

Kegiatan literasi menjadi budaya sekolah dan dapat meningkatkan mutu Pendidikan di SDN 007 Sidodadi. Dalam pelaksanaan program Lipa sa’be tidak terlepas dari berbagi Kendala, seperti ketersediaan bahan bacaan yang cukup, konsistensi pelaksanaan kegiatan dan berbagai kendala teknis lain. Namun dengan berbagai kolaborasi dan Kerjasama dengan seluruh ekosistem sekolah dan dukungan kepala sekolah , program lipa sa’be dapat berjalan dengan baik dan dievaluasi secara berkesinambungan untuk perbaikan dan peningkatan mutu pemebelajaran.

Dimasa pandemi covid-19 dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas program lipa sa’be terus dilaksanakan dengan memperhatikan protokol Kesehatan, dukungan dari rekan guru dan kepala sekolah sangat membantu dalam mencapai target tujuan program. Dukungan dari orang tua siswa dalam membiasakan kegiatan literasi dirumah menjadi pendorong terciptanya budaya literasi bagi siswa. Kegiatan literasi baca seperti literasi baca buku, literasi baca al quran, numerasi, literasi digital, dan berbagi kegiatan literasi yang mendukung peningkatan keterampilan abad 21 dan peningkatan mutu SDN 007 Sidodadi. 

Posting Komentar untuk "Literasi dan Numerasi di SD"

Literasi dan Numerasi di SD
Sosialisasi Rumah Belajar dan PMM
Komunitas KKG sebagai wadah kolaborasi pengembangan diri guru