Literasi dan Numerasi di SD
Program
LIPA SABE
(
Literasi Pagi Semangat Berkarakter )
Tingkat
kemampuan literasi dan budaya membaca
siswa yang rendah adalah kondisi sebagian besar murid Sekolah dasar saat ini.
Hal ini sesuai dengan data yang dirilis oleh Programme for International
Student Assesment (PISA)tahun 2019
Indonesia menempati posisi 6 di ASEAN, 13 di Asia, dan 103 Di tingkat
International. Senada hal tersebut minat membaca siswa di SD Negeri 007
Sidodadi sangat memprihatinkan. Umumnya siswa tidak tertarik dalam kegiatan
literasi membaca, keadaan ini berakibat pada rendahnya kompetensi siswa dalam
memahami bacaan. Materi – materi baca yang menggunakan kosakata asing atau
serapan sulit dipahami siswa. Keaadaan tersebut hamper merata di setiap kelas ,
mulai dari kelas awal sampai kelas tinggi. Fakta tersebut diperparah dengan
masih berlangsungnya pandemi covid-19 yang memaksa pembelajaran jarak jauh
yaitu belajar dari rumah. Pembelajaran jarak jauh yang memaksa guru menggunakan
berbagai model pembelajaran dan berbagai aplikasi pendukung pembelajaran,
seperti penggunaan google classroom, grub chat whatshapp, dan video
pembelajaran. Perubahan model pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran
jarak jauh juga sangat mempengaruhi minat baca siswa, dan tidak tersedianya
buku bacaan dirumah menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan literasi
baca dirumah. Begitu pun pada saat pembelajaran tatap muka terbatas, siswa Kembali dibiasakan membaca
sebelum memulai pembelajaran.
Beranjak
dari kondisi tersebut sangat menggugah keprihatinan saya, karena saya sadar
bahwa minat baca yang rendah akan berdampak pada daya serap siswa terhadap
materi pembelajaran. Sebagai guru yang sehari – hari mendampingi siswa dan
mengevaluasi hasil pembelajaran berhasil merancang dan melaksanakan sebuah
program untuk menjawab tantangan tentang rendahnya minat baca siswa dalam
bentuk sebuah program literasi.
Program
LIPA SA’BE ( Literasi pagi Semangat Berkarakter) di gagas untuk menjawab
tantangan kurangnya minat murid pada kegiatan literasi baca dan numerik. Kegiatan
literasi LIPA SA’BE di laksanakan pada waktu pagi sebelum dimulai pembelajaran,
yaitu dengan kegiatan membaca didepan kelas, taman baca, perpustakaan atau
tempat yang sudah disediakan oleh guru. Materi baca dapat disesuaikan dengan
tema yang akan dipelajari, jadi kegiatan LIPA SA’BE bisa sebagai kegiatan
pembuka wawasan murid berkaitan dengan tema materi pembelahajaran di hari
tersebut.. Guru kelas tinggi juga dapat berkolaborasi dengan guru kelas rendah
dalam bentuk tutor sebaya antara murid kelas tinggi dan murid kelas rendah seperti muird kelas 6 membantu murid kelas 6
lebih lancar membaca.
Program
LIPA SA’BE juga melibatkan seluruh ekosistem sekolah mulai dari murid, guru,
staf,Kepala sekolah, dan orang tua muirid. Alokasi waktu 15 sampai 20 menit
setiap pagi diharapkan mampu meningkatkan minat baca murid dan warga sekolah.
Program LIPA SA’BE juga sebagai program jangka Panjang yang menitik beratkan
perubahan karakter murid dan peningkatan mutu sekolah melalui kegiatan
literasi, kegiatan tersebut juga di evaluasi secara berkala untuk terus
ditingkatkan.
Dengan
kolaborasi seluruh ekosistem sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, dan
tenaga pendidik bekerja sama dan menjadi teladan dalam mensukseskan program
Lipa Sa’be. Guru menjadi teladan dalam literasi baca bersama murid, pada
kegiatan literasi pagi juga dijadikan ajang untuk melatih karakter kepemimpinan
siswa, hal ini dilakukan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk
menceritakan Kembali isi buku yang dibaca didepan siswa yang lain. Karakter
kepeimpinan siswa juga ditunjukkan oleh ketua kelas untuk memimpin teman satu
kelas dalam merapikan buku dan mengembalikan di tempatnya sebelum pembelajaran
dimulai. Buku yang dibaca siswa disesuaikan dengan materi pembelajaran pada
hari tersebut, sehingga dapat merangsang wawasan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Umumnya siswa menjadi antusias mengikuti pembelajaran dikelas
setelah mengikuti kegiatan literasi pagi semangat berkarakter yang dilakukan
diluar ruangan dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan.
Tujuan
utama dari program Literasi pagi semangat berkarakter adalah meningkatkan minat
murid pada literasi baca, numerasi, kemampuan berpikir kritis, keterampilan
abad 21, dan berbagai keterampilan menuju era digital dengan tujuan jangka
Panjang menjadikan kegiatan literasi sebagai budaya sekolah, untuk menjadi
sebuah budaya memang membutuhkan sebuah pembiasaan yang terus menerus harus
dilakukan, kata kunci dari keberhasilan program Lipa sa’be adalah melaksanakan
program secara berkesinambungan. Kolaborasi program tidak terbatas dengan rekan
guru disekolah, dengan orang tua siswa dan komite sekolah, pengawas dan
berbagai pemangku kepentingan Pendidikan. Program literasi pagi semangat
berkarakter juga sejalan dan mendukung program Pendidikan penguatan karakter
yang di ramu dalam program pekan praktik baik yaitu senin disiplin, selasa PHBS,
rabu religious, kamis berbudaya, jumat gotong royong, dan sabtu kreatif.
Program- program tersebut berjalan bersama dengan tujuan yang sama yaitu
peningkatan minat literasi dan penguatan karakter siswa.
Untuk
melatih jiwa kepemimpinan murid ketua kelas ditugaskan sebagai koordinator
kegiatan bersama ketua-ketua kelompok sesuai kebutuhan murid, untuk melatih
kemampuan komunikasi dan berbicara didepan umum, siswa di beri kesempatan
menceritakan Kembali isi cerita dari buku yang dibaca. Dari pelaksanaan program
Literasi pagi semangat berkarakter guru dapat menjadi pemimpin pembelajaran
dikelas, dan dapat menjadi inspirasi untuk dikembangkan oleh guru dikelas lain,
di sekolah lain, dan wilayah lain. Sebagai pemimpin pembelajaran kelas guru
selalu berkolaborasi dengan rekan guru yang lain, berkolaborasi dalam
merencanakan program , melaksanakan program, dan mengevaluasi program secara
berkala. Berbagai pendekatan dan pembiasaaan terus di evaluasi dan ditingkatkan
untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam literasi dan kemampuan berpikir
kritis, keterampilam abad 21 juga menjadi target capaian siswa setelah
mengikuti program literasi pagi semangat berkarakter.
Penguatan
Pendidikan karakter dalam program Lipa sa’be ditekankan pada berbagai sikap ,
seperti : budaya antri dalam memilih buku, menghargai teman, menceritakan isi
buku dengan bahasa sendiri yang santun. Kolaborasi dengan orang tua siswa untuk
membiasakan kegiatan literasi baca dirumah juga dilakukan dengan mengadakan
sosialisasi program dengan tujuan orang tua siswa menjadi teladan kegiatan
literasi dirumah. Berupaya menyediakan bahan bacaan untuk siswa dirumah juga
menjadi hal yang sangat penting mendukung terlaksananya program.
Mensosialisasikan literasi digital menggunakan android kepada orang tua siswa
untuk bahan bacaan siswa dirumah. Kolaborasi guru dan orang tua siswa juga
dilaksanakan dalam bentuk paguyuban orang tua dikelas, dimana orang tua siswa
dari kalangan professional dapat memberi materi dikelas dalam program kemitraan
sekolah, contohnya orang tua siswa yang berprofesi bidang Kesehatan dapat
memberikan materi tentang bahaya virus corona dan pencegahnnya dengan mematuhi
protocol Kesehatan. Dengan program Lipa sa’be yang sudah berjalan mampu
meningkatkan minat baca siswa dan berbagai kompetensi lain, juga mempertegas
Pendidikan sebagai tanggung jawab bersama melalui berbagai kolaborasi dengan
seluruh pihak disekolah dan pemangku kepentingan sekolah.
Kegiatan
literasi menjadi budaya sekolah dan dapat meningkatkan mutu Pendidikan di SDN
007 Sidodadi. Dalam pelaksanaan program Lipa sa’be tidak terlepas dari berbagi Kendala,
seperti ketersediaan bahan bacaan yang cukup, konsistensi pelaksanaan kegiatan
dan berbagai kendala teknis lain. Namun dengan berbagai kolaborasi dan
Kerjasama dengan seluruh ekosistem sekolah dan dukungan kepala sekolah ,
program lipa sa’be dapat berjalan dengan baik dan dievaluasi secara
berkesinambungan untuk perbaikan dan peningkatan mutu pemebelajaran.
Dimasa pandemi covid-19 dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas program lipa sa’be terus dilaksanakan dengan memperhatikan protokol Kesehatan, dukungan dari rekan guru dan kepala sekolah sangat membantu dalam mencapai target tujuan program. Dukungan dari orang tua siswa dalam membiasakan kegiatan literasi dirumah menjadi pendorong terciptanya budaya literasi bagi siswa. Kegiatan literasi baca seperti literasi baca buku, literasi baca al quran, numerasi, literasi digital, dan berbagi kegiatan literasi yang mendukung peningkatan keterampilan abad 21 dan peningkatan mutu SDN 007 Sidodadi.
Posting Komentar untuk "Literasi dan Numerasi di SD"